Sabar, Mudah Diucap Sulit Diterap - EkookE

Terbaru

Sabtu, 02 Juli 2022

Sabar, Mudah Diucap Sulit Diterap

Sabar, Mudah Diucap Sulit Diterap
Catatan Eko Budiyono

Kata sabar acapkali kita dengar, baik dalam keluarga maupun di masyarakat. Kata sabar biasanya kita ucapkan untuk memberikan semangat kembali. Entah itu dari keterpurukan, musibah, emosi, penderitaan, kejadian yang sulit, maupun dalam keadaan sakit. 

Kesabaran dalam kehidupan menjadi tameng yang sangat penting. Bagaimana sikap kita menjadi seorang penyabar dibandingkan dengan nafsu amarah? Tentu akan membawa kita ke arah yang lebih positif jika berbuat sabar. Sebaliknya, jika kita berjalan dengan mengedepankan nafsu amarah, tentu hasilnya negatif. Banyak hal yang sudah terbukti dari apa yang saya utarakan ini. Apalagi kita sebagai hamba yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

Bahkan, saya masih ingat dengan pesan sang guru. Beliau berkata, "Barangsiapa yang tidak memperkuat kesabaran untuk menghadapi kesulitan hidup, maka ia akan menjadi lemah." Karena kita tau, bahwa kesabaran bagi iman adalah seperti kepala bagi tubuh. Barangsiapa tidak mempunyai kesabaran, berarti tidak mempunyai iman.

Nah, sebagai orang yang beriman kita tahu, bahwa istilah sabar ini muncul 100 kali dalam ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis Rasulullah. Seperti firman Allah, "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan beritakanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, ( yaitu ) orang-orang yang ditimpa musibah, mereka mengucapkan, " Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali.' Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." ( QS. al-Baqarah : 155-157 ).

Inilah esensi dari sebuah kesabaran. Karena orang yang sabar dalam menghadapi segala hal, maka ia akan menuai kebahagiaan. Apalagi jika kesabaran ini dibarengi dengan rasa syukur. Memang, kata ini sangat mudah kita ucap. Namun, pada hakikatnya sangat sulit kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga, kita termasuk golongan orang-orang yang sabar dan bisa mengendalikan diri dari nafsu duniawi. Aamiin. (eb) 

Singopranan, 29 Desember 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar